Kinerja Pemprov Sultra Dinilai Tidak Becus, GAMM-J Minta Ali Mazi Mundur dari Jabatannya

    Kinerja Pemprov Sultra Dinilai Tidak Becus, GAMM-J Minta Ali Mazi Mundur dari Jabatannya
    Gerakan Aktivis Mahasiswa Muna-Jakarta(GAMM-J) menggelar konferensi pers didepan Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),

    Jakarta - Gerakan Aktivis Mahasiswa Muna-Jakarta(GAMM-J) menggelar konferensi pers didepan Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selasa (30/11/2021)

    Konferensi pers yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum GAMM-J tersebut berlangsung selama lima belas menit.

    Dalam penyampaiannya Ketua Umum GAMM-J Razaq Ode di temani Koordinator Lapangan Konferensi Pers La Ode Muhammad Agus dan beberapa mahasiswa adat Kabupaten Muna. 

    Diketahui GAMM-J menduduki Kementerian PUPR, Jakarta Selatan karena merasa tuntutannya beberapa waktu lalu yang dibacakan melalui deklarasi terbuka  disekretariatnya yang juga bertempat di Jakarta Selatan tidak di indahkan, yaitu tuntutannya adalah segera mencabut surat pembatalan proyek rehabilitasi jalan yang ada di kabupaten Muna, khususnya Wakumoro hingga Bea dan mendesak agar segera diperiksa Dinas Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait dugaan permainan proyek pembangunan jalan raya Wakumoro hingga Bea.

    "Kami Merasa bahwa aksi kami melalui media sosial, tidak di tanggapi serius oleh pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Muna, maka dari itu kami menggelar konferensi pers ini, tepat di depan gedung Kementrian PUPR." Ucap Razaq Ode

    senada dengan hal diatas, Koordinator konpers, Laode Agus mengatakan jika pihaknya merasa dipermainkan.

    "pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara ini sangat menganggap kami main-main dengan isu ini, Jangan sampai saya bakar ban di sini, " ujarnya. 

    GAMM-J diakhir konferensi persnya mengatakan akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran apabila tuntuannya tidak di indahkan lagi. 

    "Jika tidak bisa tahun ini direalisasikan proyeknya, yang kemudian saya sebut sebagai rehabilitasi jalan raya Wakumoro hingga Bea, maka Ali Mazi lebih baik mundur dari jabatannya, karena tidak bisa menuntaskan keresahan masyarakat yang sudah sejak lama di bicarakan." Tutup Razaq Ode.

    HARIANTO

    HARIANTO

    Artikel Sebelumnya

    Menilik Kinerja Pemkab Buton Utara, Pembangunan...

    Artikel Berikutnya

    Sat Intelkam Polres Baubau Sambangi Kemenag...

    Berita terkait